Karena mengantar tamu ke kampus UII atas (arah Merapi), suami pun mengajak mampir ke Museum Gunung Merapi (MGM).
Kami tiba di MGM sekitar pukul 15.30 WIB, loket tiket masuk pun sudah tutup karena museum akan ditutup pada pukul 16.00 WIB. Saya pun bernegosiasi agar kami bisa masuk. Lalu, petugas pun membolehkan dengan catatan kami harus keluar tepat waktu. Aku pun menyetujui persyaratan tersebut.
Kami tiba di MGM sekitar pukul 15.30 WIB, loket tiket masuk pun sudah tutup karena museum akan ditutup pada pukul 16.00 WIB. Saya pun bernegosiasi agar kami bisa masuk. Lalu, petugas pun membolehkan dengan catatan kami harus keluar tepat waktu. Aku pun menyetujui persyaratan tersebut.
Waktu memasuki pintu masuk sudah tampak miniatur Gunung Merapi dan daerah di bawahnya. Miniatur itu pun dapat mengeluarkan suara dan asap seperti proyek ilmiah gunung berapi.
Yesha pun sempat menangis ketakutan mendengar suara keras yang keluar dari gunung Merapi.
Kami pun hanya sempat mengelilingi lantai dasar museum. Itupun kami berkeliling dengan setengah berlari. Yesha yang masih trauma dengan suara keras gunung Merapi tadi minta digendong sepanjang jalan.
Aku pun sempat mencegat etalase cinderamata yang mau tutup. Aku bergegas mencari magnet kulkas untuk kenang-kenangan. Lalu, kami pun menuju pintu keluar.
Sewaktu keluar dari MGM, kami melihat beberapa mobil Jeep terparkir di dekat pondokan. Setelah didekati, ternyata Jeep itu untuk Lava Tour Merapi. Tersedia beberapa paket wisata Merapi. Setelah mempertimbangkan masalah waktu, kami memutuskan mengambil paket 1 (satu) jam dengan harga Rp.300.000,-
Untuk paket ini kami dapat mengunjungi : Batu Alien, Museum Mini Sisa Hartaku dan bermain air di atas Jeep.
Foto di atas bertempat di Objek Wisata Batu Alien
Foto diatas bertempat di depan Museum Mini Sisa Hartaku
Foto diatas waktu mainan air
No comments:
Post a Comment