Total Pageviews

Thursday, April 23, 2015

An Awesome Japan Part 1

Pertengahan bulan Agustus 2014 aku dan suami (sebenarnya aku yang paling siru) sibuk mempersiapkan syarat-syarat pembuatan visa jepang. Karena kami tidak punya pengalaman sama sekali dalam bidang ini dan waktu keberangkatan sudah sangat mendesak. Jadilah keluarga Jogja yang membantu kepengurusan pembuatan visa ini, melalui salah satu biro perjalanan atau travel agent yang ada di kota Bakpia.

Akhir bulan Agustus 2014 aku deg-degan menanti visa yang tak kunjung keluar. Setelah dikonfirmasi ternyata kota pembuatan visa kami harusnya di Medan bukan di Jakarta karena KTP kami berdomisili di Jambi. Ini akibat 2 tahun jadi penduduk ilegal Palembang. Serasa sudah menjadi penduduk namun secara administrasi daerah kami belum resmi menjadi penduduk. Hihi.

Awal bulan September 2014 visa masih belum keluar, ternyata masih ada syarat yang harus dilengkapi kembali. Aku yang paling antusias dengan perjalanan ini pun segera melengkapi kekurangan itu. 

Setelah hampir setengah bulan dag dig dug duer menunggu visa yang lama sekali keluar, akhirnya visa keluar bertepatan dengan hari keberangkatan ke Jepang. Alhamdulillah setidaknya tiket masuk kami ke Jepang sudah ada. Berita terbarunya lagi visa dikabarkan keluar jam 2 siang (8/9) sedangkan kami berangkat dari Jakarta jam 12 malam (9/9). Otomatis visa tidak dapat dikirim via kurir, karena tidak akan sampai tepat waktu. Jadilah suamiku harus mengambil sendiri visa tersebut ke Medan.

Tanggal 8 September 2014 lewat tengah hari aku, suami dan Yesha berangkat dari rumah menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Pukul 2 siang suamiku boarding ke Pesawat Biru tujuan Medan. Sedangkan aku dan Yesha menunggu Pesawat Merah pukul 4 sore ke Jakarta.

Sekitar pukul 6 sore aku dan Yesha tiba di Jakarta. Setelah capek bolak balik dari terminal 1 ke terminal 2 bawa bagasi yang luar biasa, aku memutuskan mengajak Yesha makan malam di restoran cepat saji di sekitar terminal 2D keberangkatan Internasional.

Setelah makan malam usai, aku sholat di mushola yang tersedia di sekitar terminal tadi. Dimulailah waktu menunggu kami yang panjang. Pesawat suami memakan waktu yang cukup lama yaitu 2 jam dari Medan. Sedangkan pesawat keluarga Jogja delayed. Jadilah waktu menunggu semakin terasa lama. Yesha yang awalnya menikmati perjalanan ini mulai kelihatan bosan dan bertingkah. Banyak cara yang ku lakukan agar dia tetap menikmati waktu menunggu ketika itu. Otakku pun aku putar, otakku ku ajak jungkir balik, alhasil aku dan Yesha benar-benar jungkir balik dari troley koper karena ketidakseimbangan. Segera orang di sekitar kami membantu. Aku pun kapok dengan kejadian itu sehingga kembali ke posisi stand by menunggu.

Waktu panjang untuk menunggu baru berakhir ketika jarum jam menunjukkan pukul 9 malam. Suami dan rombongan keluarga Jogja tiba. Aku pun gembira bukan main. Alhamdulillah Yesha bisa bertemu mbak dan mas-masnya.

Aku dan Yesha pun menikmati makan malam kedua kami bersama rombongan. Selesai makan malam, kami bersiap untuk proses check in dan imigrasi.

Proses imigrasi kami semua terpisah karena aku, suami dan Yesha memiliki paspor baru, sedangkan ada paspor keluarga Jogja yang pernah dipakai. Jadilah jalan kami terbagi dua. 

Selesai proses imigrasi kami pun kembali berkumpul. Suami dan keluarga Jogja melakukan sholat sedangkan aku menunggu di luar mushola. Proses ibadah selesai, aku permisi ke toilet sebelum proses boarding.

Di jalan menuju toilet aku bertemu dengan pegawai Cathay Pasific yang berkata bahwa pintu boarding kami berpindah. Jadilah kami segera menuju pintu keberangkatan baru yang letaknya cukup jauh dari pintu keberangkatan yang dijanjikan sebelumnya.

Proses boarding berjalan lancar. Kami pun menikmati layanan pesawat kelas Internasional (yang katanya) paling mahal itu.

Perjalanan ke Jepang mengharuskan kami transit beberapa jam di Bandara Hongkong. Dikarenakan kami berangkat dari Jakarta tengah malam, selama di pesawat kami pun tidur untuk mengistirahatkan badan sebelum berpetualang.

Subuh menjelang, aku pun terbangun. Setelah menunaikan sholat subuh di pesawat, terdengar suara pilot menyuarakan aba-aba mendarat. Proses landing pun berjalan mulus. Setelah pesawat mendarat sempurna, kami pun keluar.

Di luar kami pun menikmati pemandangan Bandara Hongkong yang begitu modern. Sambil berkeliling, kami pun mencari tempat makan. Didapatlah restoran cepat saji Popeye yang berlogo halal, kami pun memutuskan makan di situ.

Pelajaran pertama dan paling penting ketika bepergian keluar negeri adalah komitmen memastikan makanan yang akan dimakan halal.

Setelah makan selesai, kami pun beranjak menuju pintu masuk pesawat tujuan Fukuoka, Japan. Sepanjang perjalanan menuju pintu masuk mata kami dimanjakan dengan berbagai macam jualan, dari yang kecil hingga yang besar (mahal). Dari mulai souvenir hingga kamera.

Proses boarding kedua pun dimulai, kali ini kami naik pesawat Dragon Air (kemungkinan pesawat ini satu grup dengan Cathay). Kami kembali menunaikan dua sholat sekaligus di dalam pesawat.

Sekitar pukul 4 waktu Jepang kami mendarat. Bandara Jepang pun tak kalah bersih dengan Bandara Hongkong. Sebelum mengambil bagasi, kami menjalani prosesi sambutan kedatangan. Di dalam pesawat tadi kami diberikan kartu kedatangan yang harus diisi dengan lengkap. Kartu inilah yang kami tunjukkan pada petugas bandara disertai dengan passport kami tentunya. Proses tersebut tidaklah lama.

Setelah semua rombongan selesai, kami menuju tempat pengambilan bagasi. Setelah proses pengambilan bagasi selesai, kami menuju pintu keluar Bandara. Di luar, Mbak Yaya telah menunggu kami. Selama kurang lebih delapan hari, Mbak Yaya yang akan menjadi pemandu wisata kami.

Setelah proses kangen-kangenan, kami pun mengambil beberapa foto untuk mengabadikan pertemuan itu. 

Lalu kami pun melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus. Budaya antri di Jepang sungguh patut diacungi jempol. Kami pun harus tertib mengikuti aturan. Jam keberangkatan bus pun tepat waktu. Sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, bus kami datang. Kami masuk dan mulai menikmati pemandangan Fukuoka, Jepang dan bus pun menuju ke daerah Beppu.

Kami menginap di Beppu Station Hotel, sesuai namanya hotel ini sangat dekat dengan stasiun (sekitar 100 m). Setelah proses check in, kami menitipkan bagasi di kamar hotel dan kami mencari makan malam. Mbak Yaya mengajak kami makan malam di Toyotsune, letaknya di seberang stasiun, sekitar 50 m dari hotel. Posisinya tepat di antara stasiun dan hotel kami.

Mbak Yaya memesan menu halal untuk kami. Nasi tempura dan sop miso ditemani dengan teh hijau. Nasi di Jepang itu rasanya enak banget. Manis, segar, hmm, so yummy.


Selesai makan malam, kami kembali ke Hotel untuk beristirahat. Mengistirahatkan badan untuk petualangan besok.


to be continued ...


Tuesday, April 21, 2015

Pelajaran Berbagi dari Yesha

Semalam (20/4), pulang kantor, Yesha menunjukkan kado ultah susulan dari teman-temannya yang tidak bisa hadir Jum'at kemarin dikarenakan kebanjiran.

Selesai bongkar kado susulan, didapatlah banyak boneka dan mainan memasak. Dikarenakan Yesha sudah punya mainan kitchen set, Bapaknya menyarankan mainan memasak itu diberikan ke Acunya (adikku) dan anak tetangga sebelah (Nayra). Alhamdulillah Yesha menerima keputusan itu dengan lapang dada.

Kegiatan dilanjutkan dengan beres-beres kamar Yesha, dan kami menemukan bahwa Yesha punya 8 (delapan) tas. Lagi-lagi, Bapaknya menyarankan tasnya diberikan ke cucu Mbah Yem (Mbah yang sering ngurut Yesha). Kami pun meminta izin Yesha, alhamdulillah dia kembali setuju.

Lalu, boneka dari kado susulan tadi aku tata di atas rak buku Yesha. Tiba-tiba, dia berkata :
Yesha : "Bu, boneka ini dikasih ke cucu Mbah urut aja". (sambil menyodorkan boneka winnie the pooh)
Bapak : "Memangnya kenapa, Nak? Yesha gak suka sama bonekanya?"
Yesha : "Yesha suka kok sama bonekanya, tapi Yesha mau kasih cucu Mbah. Yesha mau berbagi".
Ibu : "Cucu Mbah kan cowok, Nak. Biasanya cowok gak suka main boneka. Sukanya main mobil-mobilan".
Bapak : "Bonekanya kasih adek Nayra aja".
Yesha : "Kita kasih sekarang (malam) aja".
Bapak : "Besok aja, Nak. Sekarang sudah malam, adek Nayra mungkin sudah tidur".
Yesha pun setuju.

What a kind little girl! She loves sharing and we're so proud as her parents. Keep doing the good things, Little Girl.

Alhamdulillah, terima kasih atas titipanMu ya Rabb. Semoga kami dapat membimbingnya untuk selalu di jalanMu.

Sosialisasi P3K



Dalam rangka memperingati bulan K3, Bagian Lingkungan & Keselamatan Ketenagalistrikan menggelar acara Sosialisasi tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakan atau yang biasa kita kenal dengan P3K. Bagian Lingkungan & K2 yang merupakan kesatuan dari Sub Bidang Operasi yang dibawahi oleh Bidang Produksi Kantor Induk PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (PLN KITSBS) ini telah mengagendakan sosialisasi ini sejak lama bahkan telah dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2015 (RKAP 2015).
Bertempat di Auditorium PLN KITSBS, sosialisasi ini dilaksanakan satu hari penuh pada tanggal 09 Februari 2015 dengan Nara Sumber yang ahli di bidangnya yang merupakan Anggota Palang Merah Indonesia (PMI).
Pukul 09.00 WIB, terdengar panggilan ajakan kepada semua pegawai ke Auditorium untuk mengikuti Sosialisasi tentang P3K tadi. Acara sosialisasi dibuka oleh Deputi Manajer Sub Bidang Operasi Pembangkit, Pak I Nyoman Buda, yang menjadi Pejabat Pelaksana Harian (PLH) Manajer Bidang Produksi saat itu.
Peserta yang hadir ketika itu tidaklah banyak dikarenakan PLN KITSBS ada agenda lain di Bukittinggi, yaitu Rapat Koordinasi.
Selama berlangsungnya sosialisasi, para peserta diberikan bekal berupa buku panduan tentang P3K. Sosialisasi ini terdiri atas teori dan praktek. Teori pertolongan pertama dipresentasikan dengan mantap oleh Bapak Yudie yang merupakan Manajer Pemasaran PMI hingga tengah hari.
Setelah waktu menunjukkan tengah hari, para peserta dipersilakan untuk beristirahat selama satu jam sebelum melanjutkan kembali kegiatan sosialisasi.
Selepas waktu istirahat, para peserta kembali berkumpul untuk melanjutkan acara sosialisasi. Bapak Yudie pun segera menghabiskan teori pertolongan pertama dan dilanjutkan dengan praktek pertolongan pertama.
Setelah semua teori selesai dipaparkan oleh Bapak Yudie, beliau pun segera membagi para peserta menjadi empat kelompok dan diberi kasus berlainan mengenai pertolongan pertama.
Dalam melaksanakan praktek pertolongan pertama, Bapak Yudie dibantu dengan dua anggota PMI yang lain untuk mengawasi jalannya praktek serta memberi saran dalam pelaksanaan praktek dimaksud.
Pukul 16.30 WIB, kegiatan sosialisasi P3K ditutup. Setelah acara sosialisasi berakhir, bagian lingkungan & K2 memberikan buku Panduan Pertolongan Pertama karya PMI ke setiap ruangan. Presentasi pertolongan pertama yang disampaikan oleh Bapak Yudie pun diemail ke seluruh pegawai dengan tujuan agar para pegawai yang tidak bisa hadir dalam sosialisasi masih tetap mendapat pengetahuan mengenai pertolongan pertama dan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.

Rakor OPI I-2015 by KITSBS



Untuk pertama kalinya di tahun 2015, diadakan Rapat Koordinasi OPI (Operational Performance Improvement) dengan mengangkat Tema “Perkuatan 3 Stream OPI untuk Meningkatkan Kinerja Tahun 2015” dan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel dipercaya untuk menjadi Tuan Rumah.

HARI PERTAMA
Tanggal 27 Januari 2015 Pukul 07.30 WIB para peserta Rakor OPI mulai berdatangan. Pertama-tama, mereka harus mengisi Daftar Hadir di Meja Registrasi yang telah disediakan oleh Panitia, bertempat di depan Auditorium PLN KITSBS. Kemudian, para peserta menerima ID Peserta & Rundown Acara lalu barulah dipersilakan memasuki ruangan rapat.
Pukul 09.00 WIB sebelum acara resmi dimulai, para peserta diberikan informasi Jalur Evakuasi melalui Video Safety Briefing PLN KITSBS dan para peserta memanjatkan doa bersama demi kelancaran acara dipandu oleh Agus Antoni. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya, Mars PLN & Hymne PLN yang dipimpin oleh Dirigen (Wina Indah Pratami).
Setelah bernyanyi bersama, Pak Ruly Firmansyah selaku General Manager PLN KITSBS memberikan Welcome Speech kepada seluruh peserta Rakor OPI. Dan dilanjutkan dengan Opening Speech dari KDIV KIT Sumatera, Bapak Ishvandono Yunaini.
Opening Speech by Mr. Ishvandono Yunaini
Dalam sambutannya beliau menyampaikan dua tujuan Operational Excellence, yaitu :
1.       Operasional kelas dunia melalui implementasi OPI
2.       Memaksimalkan nilai tambah aset melalui Enterprise Asset Management (EAM)
Semua Unit PLN berperan dalam mewujudkan Operational Excellence, baik yang di Pembangkitan, Penyaluran maupun Distribusi/Wilayah. Khusus untuk Distribusi/Wilayah juga berperan dalam mewujudkan Commercial Excellence.
Beliau juga menyampaikan sepuluh kunci sukses, antara lain Motivasi, Energi, Pengetahuan, Imajinasi, Tindakan, Optimisme, Keteguhan, Fleksibilitas, Sabar dan Disiplin. Serta ada tiga unsur motivasi, di antaranya Kebutuhan, Dorongan dan Tujuan.
Lalu beliau mengakhiri pidatonya dengan mengutip dari Ali bin Abi Thalib, “Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tapi menyia-nyiakannya.”
Setelah Pembukaan dari KDIV KIT Sumatera selesai, dilanjutkan dengan Presentasi dari Unit-unit tentang Evaluasi Program OPI sampai dengan Triwulan IV Tahun 2014, Rencana Program OPI dan Program Unggulan Tahun 2015 dalam Perkuatan Technical System, Management Infrastructure & Mindset, Capability and Leadership. Unit-unit diberikan waktu selama 30 (tiga puluh) menit untuk presentasi dan tanya jawab. Selama presentasi, unit-unit akan dimoderatori oleh MS OPI unit masing-masing. Jika Unit tersebut adalah unit Wilayah/Distribusi, maka moderatornya MS OPI Distribusi (Bapak Eris Gultom). Sedangkan apabila unit merupakan unit Pembangkitan, maka presentasinya akan dimoderatori oleh MS OPI Pembangkitan, Bapak Akhmad Margosantosa. Begitu pula bila Presentasi dari P3BS, maka moderatornya adalah MS OPI Transmisi yaitu Bapak Nurwahyu Dhinianto.
Unit yang pertama mendapat kesempatan memaparkan kegiatan OPInya adalah Wilayah Aceh dengan presenternya, Lainy Mummaiza. Unit kedua dari Wilayah Sumatera Utara dengan presenter Nurhady Sevendy. Yang mendapat giliran ketiga adalah Syaiful Azhari dari Wilayah Sumatera Barat.
gussAlvin
Pada saat jam dinding di Auditorium PLN KITSBS menunjukkan Pukul 11.00 WIB, dimulailah kejutan dari Panitia berupa Acara Talkshow yang mengadopsi dari salah satu stasiun Televisi dan dimodifikasi menjadi “gussAlvin”. Dipandu oleh Agus Kurniawan yang merupakan Koordinator Local Coach sekaligus Supervisor Logistik di Sektor Pembangkitan Tarahan, talkshow kali ini menampilkan wajah yang tak asing lagi di lingkungan PT PLN (Persero) yaitu Bapak Ngurah Adnyana, Mantan Direktur Operasi Jawa Bali Sumatera dan sekaligus merupakan pelopor tegaknya OPI.
Dengan diiringi musik instrumental dari Wess Band, Pembawa Acara “gussAlvin” menaiki panggung Auditorium PLN KITSBS dan mengguncang panggung dengan penampilannya yang kocak. Setelah pembukaan yang mengocok perut, Agus Kurniawan akhirnya memanggil bintang tamu yang telah dinanti-nanti oleh para peserta. Tak mau kalah, Pak Adnyana pun mengimbangi lawakan yang dilontarkan oleh Agus. Lalu dilanjutkan tanya jawab tentang kegiatan Pak Adnyana selepas pensiun dari PT PLN (Persero).
Ketika ditanya kegiatan setelah pensiun, Pak Adnyana menjelaskan bahwa kegiatannya sehari-hari saat ini mengantar istri ke pasar, menikmati waktu bersama keluarga dan menulis. Beliau dikenal sangat suka menulis, terbukti dengan adanya BoD Note berkala pada saat beliau menjabat sebagai Dirop JBS. Beliau juga menjelaskan bahwa kegiatannya sekarang lebih santai dan dinikmati oleh beliau.
Selepas bincang-bincang ringan tersebut, Agus menampilkan foto-foto Pak Adnyana ketika masih muda. Tampak sekali beliau terkejut sejenak dengan foto-foto zaman dulu yang ditampilkan di layar. Lalu beliau pun melanjutkan dengan mulai bercerita tentang foto-foto tersebut dan kenangan-kenangan zaman dulu.
Beliau pun menceritakan bahwa cita-cita beliau ketika duduk di bangku SMA adalah menjadi seorang Pilot. Namun kemudian cita-cita tersebut berbelok dikarenakan pada saat masih kuliah di ITB, beliau mendapat beasiswa dari PLN. Dan pada saat tanda tangan beasiswa dan beliau ditanya cita-cita di PLN, beliau pun dengan mantap menjawab ingin menjadi Direktur Utama PLN. Beliau menjelaskan bahwa cita-cita haruslah setinggi mungkin.
Selesai tampilan foto-foto, beliau kembali diajak berbincang lebih oleh host dan kali ini mengenai topik OPI. Maklum, di PLN beliau dikenal sebagai salah satu pendiri OPI.
Beliau pun melanjutkan ceritanya bahwa pada tahun 2008 PLN menggandeng McKensy untuk menciptakan salah satu sistem yang dapat mendekatkan PLN pada Visinya menjadi Perusahaan Kelas Dunia. Setelah dilakukan kajian dari Konsultan, didapatlah OPI yang dapat mendorong PLN menuju Visinya tersebut.
OPI yang telah dirumuskan menyangkut tiga aspek, di antaranya Performance, Process and People System. Implementasi OPI di Jawa dimulai Tahun 2010 dan di Sumatera pada Tahun 2012.
Menurut pandangan beliau, OPI di Sumatera dewasa ini sudah menyamai dengan OPI yang ada di Jawa. Beliau juga menjelaskan bahwa kelancaran implementasi OPI sangat bergantung pada dua orang, yaitu Pimpinan Unit dan Coach OPI masing-masing.
Beliau juga memaparkan kondisi PLN saat ini dalam Presentasi beliau. Dan host memberikan dua kesempatan bertanya kepada para peserta dan dihadiahi buku.
Acara gussAlvin ditutup dengan penyerahan cinderamata dari Pak Ruly Firmansyah selaku GM KITSBS dan perwakilan dari KITSBU kepada Pak Adnyana.
Waktu pun menunjukkan tengah hari dan para peserta dipersilakan untuk beristirahat, makan siang dan sholat serta kembali berkumpul pada pukul 13.30 WIB. Selama makan siang, peserta dimanjakan alunan musik dari performance Wess Band. Wess Band yang beranggotakan 7 (tujuh) orang terdiri dari tiga Vocalist (Ella “Soinem”, Girin “Nidji” & Aprizal “Irama”), dua Gitaris (Vincent & Fritz), satu Bass yang dipegang oleh Yopi dan pemain Drum, Mail.
Presentasi peserta kembali dilanjutkan oleh Ismanto yang merupakan perwakilan dari Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR). Selanjutnya presentasi dari Tuan Rumah sendiri (KITSBS), oleh Dani Badrazamani selaku Koordinator Regional Coach PLN KITSBS. Dan dilanjutkan dengan presentasi dari Hilda Iriany selaku perwakilah dari Pembangkitan Sumbagut (KITSBU).
Kemudian presentasi dari Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS) yang disampaikan oleh Devni Syafrianto. Lalu presentasi oleh perwakilan Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Poltak Samosir. Dan presentasi dari Wilayah Bangka Belitung (Wil. Babel) yang diwakili oleh Laurentinus Sandhy Pratama. Terakhir, presentasi dari Distribusi Lampung oleh M. Rusdi.
Setelah semua presentasi selesai, dilanjutkan Diskusi Kelompok yang terbagi atas empat kelompok yaitu TS-MI Distribusi/Wilayah, TS-MI Transmisi, TS-MI Pembangkitan dan Kelompok MCL dengan koordinator PMO (Project Manager Officer) OPI, Bu Indira Untari. Dan hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan oleh masing-masing unit keesokan harinya di depan Direktur Operasi Luar Jawa Bali.

HARI KEDUA
Pagi hari, Tanggal 28 Januari 2015 para peserta Rakor OPI kembali melakukan registrasi di tempat yang telah disediakan oleh Panitia. Pukul 08.00 WIB Auditorium telah dipadati oleh para peserta Rakor OPI namun acara belum dimulai karena masih menunggu kedatangan Direktur Operasi Luar Jawa Bali. Sembari menunggu kedatangan Dirop, Bapak Ishvandono berinisiatif mengisi kekosongan acara selama kurang lebih satu jam dengan memberikan arahan dari beliau sendiri dan arahan dari ketiga MS OPI. Hingga akhirnya acara pun resmi dimulai ketika waktu menunjukkan Pukul 09.30 WIB. Presentasi pertama hasil diskusi kelompok kemarin disampaikan oleh perwakilan dari KITSBS, Vincentius Fanny Janu Fidianto (selaku perwakilan Unit Pembangkitan). Lalu dilanjutkan dengan presentasi dari Syaiful Azhari, Wilayah Sumbar (selaku perwakilan Unit Wilayah/Distribusi). Terakhir, presentasi dari P3BS oleh Devni Syafrianto (selaku perwakilan Unit Transmisi).
Acara dilanjutkan dengan Arahan dari Direktur Operasi Luar Jawa Bali (Sumatera), Bapak Amir Rosidin.
Arahan Dirop Luar Jawa Bali
Bapak Amir Rosidin memaparkan tiga target di PLN, sebagai berikut :
1.       Pemadaman,
2.       Efisiensi dan
3.       Regenerasi.
Beliau juga fokus pada Biaya Pokok Produksi (BPP), di mana BPP dipengaruhi oleh dua hal antara lain efisiensi dan biaya pemeliharaan. Pencapaian BPP rendah yang baik adalah melalui tindakan efisiensi. Karena BPP rendah yang didapat dari pengurangan biaya pemeliharaan menghasilkan aset yang menjadi tidak handal sebagai dampak pemeliharaan yang tidak dilakukan dengan baik.
Beliau menambahkan perlu dilakukan Rapat Koordinasi OPI setidaknya satu semester sekali dan pelaporan implementasi/progress kegiatan OPI setiap bulannya.
Arahan Dirop berakhir pada tengah hari, para peserta dipersilakan untuk istirahat, makan siang dan sholat.
Pukul 14.00 WIB para peserta kembali berkumpul. Panitia menyiapkan Energizer berupa Game Ranking 1 dengan hadiah buku. Game ini dilakukan sebanyak tiga sesi karena banyaknya buku yang dibagikan.
Pukul 15.30 WIB dilakukan pembacaan Resume oleh PMO, pembagian materi dan buku Kepemimpinan 123 (karya Pak Adnyana) sebelum akhirnya acara resmi ditutup.

KOPDAR MANAJEMEN


KITSBS, Jum’at 19 Desember 2014, senam aerobik yang menjadi senam terakhir di penghujung tahun 2014 dilakukan seperti biasa. Cuaca yang mendung tidak menurunkan semangat para pegawai untuk melaksanakan senam dengan energik. Setelah senam selesai, sarapan burgo dan laksan ala Pak Fauzi telah menanti para pegawai.

Pukul 09.30 WIB para pegawai memasuki Auditorium untuk mengikuti acara Tea Morning atau yang kali ini diberi judul Kopi Darat Manajemen. Judul ini diambil dengan latar belakang jarangnya pertemuan curhat antara pegawai dan manajemen.

Acara KOPDAR dimulai dengan melantangkan Yel-yel KITSBS yang dipandu oleh Pak Victory. Dengan semangat setelah menggemakan yel-yel, disambung dengan semangat Manajemen yang diawali oleh Pak Ruly yang memaparkan tentang pencapaian KITSBS saat ini dan tantangan pada masa mendatang. Lalu dilanjutkan dengan Pak Suparyanto yang menjelaskan tentang Profesi 2 dan ditutup dengan sekilas info dari Bu Nyimas mengenai upgrade aplikasi SAP yang telah digunakan KITSBS selama kurang lebih dua tahun & rencana penggunaan aplikasi SIP2A (Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Anggaran).

Semangat manajemen pun dijawab dengan sambung rasa dari para pegawai, antara lain :
1.      Pak Darma yang meminta penjelasan lebih lanjut terkait masalah Profesi 2,
2.      Pak Asep yang mempertanyakan pengembangan karir untuk pegawai dengan basic Lingkungan, kualitas diklat PLN terkait Lingkungan dan tindak lanjut manajemen terhadap gap yang berkaitan dengan masalah Lingkungan
3.      Pak Iskandar yang menanyakan proteksi untuk Pegawai PLN dari kriminalisasi (istilah dari Pak Iskandar sendiri),
4.      Aa Dani yang menambahkan pertanyaan Pak Asep terkait pengembangan karir pegawai dan usulan review terhadap kasus-kasus yang terjadi pada pegawai PLN di KITSBU agar KITSBS tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Semua pertanyaan dijawab dengan tangan terbuka oleh Manajemen dan diberikan bingkisan menarik oleh Panitia.

Dalam pesannya, Pak Ruly menekankan agar para pegawai melakukan yang terbaik untuk perusahaan di mana pun pegawai ditempatkan.

Setelah agenda sambung rasa selesai, dilanjutkan dengan Game Komunikalimat dipandu oleh Aa Dani. Game ini dilombakan antara Bidang SDM & Umum, Pengadaan+Fungsional Ahli, Bidang Produksi, Bidang Keuangan, dan Bidang Enjiniring. Berakhir dengan kemenangan oleh Bidang Enjiniring dengan skor 30 dan berhak memperoleh paket bingkisan terbesar saat itu.

Di tengah acara, lagi-lagi Pak Ruly mengejutkan para pegawai dengan doorprize tak terduga, yaitu Sweater milik beliau yang ingin dihadiahkan kepada salah satu pegawai dengan harapan semoga semua perbuatan baik yang beliau lakukan dapat menular ke pegawai yang terpilih. Dan pegawai yang beruntung itu adalah Pak Iskandar.

Terakhir, sosialisasi 5S oleh Koordinator Tim Promosi & Standarisasi, Pak Asep.

There are many prizes and much pleasure, everyone must be happy because it’s happy Friday.