Kalo diflashback ternyata sudah lumayan banyak daerah di Indonesia yang saya kunjungi.
Mari kita mulai dengan yang paling dekat sama Sabang yaitu Pulau Sumatera.
Meskipun saya belum pernah ke kota dengan km 0, paling tidak saya sudah pernah berada di daerah sekitaran Padang.
Ketika itu saya masih jadi anak OJT (On Job Training) di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Jambi, saya dan dua teman saya diminta dinas ke daerah Sawahlunto tempat PLTU Ombilin milik Sektor Pembangkitan Ombilin berada.
Daerah Sawahlunto adalah sebuah daerah yang masih terjaga keasriannya. Daerah ini dikelilingi oleh bukit-bukit. Untuk mencapai daerah ini saya harus menaiki bukit dan kembali meluncur menuruni bukit. Pemandangannya jangan ditanya. Kata subhanallah tidak akan pernah terlewat jika melihat BumiNya yang begitu indah nan sejuk ini.
Berikut sedikit penampakannya.
Setelah puas dinas di Ombilin, saya dan teman-teman memutuskan untuk berkunjung sebentar ke daerah Bukittinggi. Karena keterbatasan waktu, saya hanya sempat mampir ke daerah di sekitar jam gadang saja (icon kota Bukittinggi). Lumayan menikmati sedikit bagian dari Bukittinggi. Makan di KFC di dekat jam gadang, foto di jam gadang dan berbelanja cinderamata di pasar dekat jam gadang.
Pemandangan Ombilin-Bukittinggi juga tidak kalah hebatnya dengan Sawahlunto. Jalan berkelok yang tajam dan berbahaya justru menjadi daya tarik tersendiri. Subhanallah.
Saya juga sempat mampir sebentar ke Danau Singkarak karena kebetulan Danau ini berada di pinggir jalan.
Lanjut ke arah selatan Pulau Sumatera, saya sempat berdomisili di provinsi Jambi selama lebih dari tiga tahun. Di kota yang terkenal dengan icon angso duo ini juga mempunyai beberapa tempat yang bisa dianggap sebagai objek wisata. Salah satu di antaranya adalah Masjid Seribu Tiang.
Lalu ada juga pasar tradisional yang namanya sesuai dengan icon Kota Jambi yaitu Pasar Angso Duo.
Ada juga Family Park Kampoeng Radja yang terletak di luar kota Jambi. Di sini terdapat area outbond, waterpark, dan banyak permainan lain.
Dan masih banyak daerah lain yang menarik namun belum sempat saya kunjungi karena padatnya aktivitas. hehe
Setelah merantau tiga tahun lebih di Jambi, akhirnya saya dipulangkan ke provinsi yang membesarkan saya yaitu Sumatera Selatan. Provinsi yang beribu kota Palembang ini dikenal dengan makanan khas pempek.
Di Palembang banyak sekali jenis pempek, antara lain pempek kulit (terbuat dari kulit ikan), pempek adaan (berbentuk bundar), pempek telor kecil, pempek pistel/pastel (dengan isi pepaya), pempek kerupuk (bentuknya seperti kerupuk), pempek panggang (karena pempeknya dipanggang), pempek lenjer kecil dan besar (bentuknya lonjong), dan pempek kapal selam (pempek telor besar). Cara memakan pempek tidak lain adalah dengan kuah cuka.
Selain pempek, ada juga makanan lain yang dibuat dari bahan yang sama dengan pempek yaitu model dan tekwan. Keduanya dibuat dari daging ikan.
Model awalnya berbentuk bulat dengan isi tahu di dalamnya, setelah dipotong-potong model diberi kuah bening.
Satunya lagi tekwan. Tekwan diberi kuah yang sama dengan model, hanya saja tekwan tidak mempunyai isi. Jadi bentuknya murni seperti pada gambar di atas.
Palembang tidak memiliki banyak objek wisata di kotanya. Selain wisata kuliner, keluarga hanya dapat menikmati pemandangan hutan di tengah kota di Taman Wisata Alam Punti Kayu.
Di dalam TWA Punti Kayu terdapat beberapa jenis hewan yang hidup dan ada beberapa permainan seperti perahu bebek. Selain itu kita dapat menikmati pemandangan hutan yang cukup luas.
Untuk di luar kota Palembang, saya sempat berkunjung ke Danau Ranau. Kebetulan pada saat itu ada teman yang berasal dari daerah sana yang akan menempuh hidup baru. Jadilah saya dan beberapa teman PLN melancong ke daerah sana.
Di sana kami sempat menikmati pemandangan danau yang menenangkan dan menaiki perahu menuju pemandian air panas yang terdapat di seberang danau. Pengalaman singkat yang sangat berkesan.
Bergeser sedikit dari Palembang, hampir setiap tahun (sebelum menikah) saya ke Pulau Bangka, khususnya kota Sungailiat. Saya biasa ke daerah ini bertepatan dengan hari kemenangan umat Muslim yaitu hari Lebaran.
Di Sungailiat terdapat banyak Pantai yang dapat dikunjungi. Yang paling terkenal saat ini adalah Pantai Parai Tenggiri.
Jika kita meneruskan perjalanan melewati Pantai Parai, maka kita akan menemukan Pantai Matras. Untuk masuk ke Pantai Parai, kita akan mengeluarkan kocek. Sebaliknya untuk masuk ke Pantai Matras kita hanya perlu membayar biaya parkir (jatah preman). Di Pantai Matras kita akan menjumpai batu-batu yang sangat besar dan tinggi, yang membuat pemandangan Pantai ini semakin menakjubkan.
Sebelum Pantai Parai, kita juga dapat singgah sebentar ke Pantai Batu Bedaun.
Jika kita berkunjung ke arah berlawanan dari ketiga pantai di atas, maka kita dapat mengunjungi beberapa pantai lainnya yang terdapat di sekitaran kota Sungailiat.
Selain objek wisata pantai, kita juga mudah mencari oleh-oleh makanan khas dari kota Sungailiat. Beberapa makanan rekomendasi dari saya yaitu Siput Gong-gong. Makanan satu ini terbuat dari siput dengan rasa asin. Hati-hati bagi penderita kolesterol dan sejenisnya karena makanan ini mengandung kolesterol tinggi. Harga yang diperlukan untuk mendapatkan makanan ini juga tergolong mahal. Satu kilogram makanan ini bisa mencapai nilai setengah juta rupiah.
Selain siput gong-gong, anda juga wajib mencoba makanan yang dinamakan telor cumi. Jika diteliti makanan ini mirip seperti makanan yang disebut tusuk gigi di Palembang.
Selanjutnya anda juga bisa mencoba makanan yang lazim disebut 'getas' di wilayah ini, dan biasanya dipanggil dengan nama lain 'kretek'. Makanan ini tersedia dengan dua bentuk, yaitu lonjong dan bundar.
Di kota Sungailiat juga tersedia macam-macam kerupuk ikan dan berbagai jenis kemplang termasuk kemplang panggang.
Rasa semua makanan ini jangan ditanya. Terasa sekali ikannya. Semuanya berasal dari laut yang mengelilingi Pulau Bangka.
Oh ya, ada dua makanan khas yang sangat terkenal di Pulau ini adalah Rusip dan Terasi. Rusip adalah semacam saus yang terbuat dari ikan yang dihancurkan dan dicampur dengan bawang dan beberapa bumbu dapur. Namun keluargaku lebih suka untuk membuat Rusip sendiri dibandingkan membelinya di pasaran karena katanya yang di pasaran sangat asin, kurang pas dengan lidah anggota keluarga.
Satu lagi yaitu terasi atau yang biasa disebut 'calok'. Di Sungailiat anda akan menjumpai beberapa macam terasi, dari mulai terasi ikan sampai terasi udang.
Dan akhirnya tiba di penghujung Pulau Sumatera, saya pernah beberapa hari menginap di Provinsi Lampung. Alasannya masih karena tugas negara juga. Tapi sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sambil menyelam minum air, sembari dinas sekalian jalan-jalan. hehe
Ketika itu saya dinas ke Sektor Pembangkitan Tarahan. Sektor ini mempunyai mesin pembangkit yang dinamakan PLTU Tarahan.
Jika kita sampai di lantai kantor tertinggi dan melihat ke arah jalan raya, maka akan tampak di belakang jalan raya itu laut yang membentang. Pemandangannya jangan ditanya ya? So pasti jawaban saya "Subhanallah".
Selesai dinas saya juga menyempatkan berwisata alam ke Pantai Pasir Putih yang letaknya tidak jauh dari Kantor Sektor tadi. Teman-teman Sektor juga dengan senang hati mengantarkan ke tempat indah tersebut.
Untuk makanan khas yang dapat dijadikan oleh-oleh, saat ini Lampung sangat terkenal dengan Bakso Sony-nya. Rasa daging sapi pada baksonya begitu terasa, kuah baksonya juga sangat menyegarkan. Kalo kata pak Bondan itu, Top Markotop. Kalo kata saya itu, Enak Tenan.
Yah, sebegitu dulu cerita saya jalan-jalan keliling Sumatera selama beberapa tahun sampai sekarang.
Provinsi di Sumatera :
1. Daerah Istimewa Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat, diwakili Ombilin dan Bukittinggi
4. Riau & Kepri
5. Jambi
6. Bengkulu
7. Sumatera Selatan, diwakili Palembang
8. Babel, diwakili Sungailiat
9. Bandar Lampung, diwakili Tarahan
Masih ada beberapa daftar kota di Sumatera yang harus saya kunjungi nih, tepatnya empat kota lagi.
Semoga Allah memberikan rezeki dan kesempatannya.. Aamiin