Selesai baca tulisan di blog Sarah Putri Utami yang berjudul "When The BIG Dream Come True", jadi semangat buat nulis lagi.
Kalo kemarin saya sudah cerita travelling di Pulau Sumatera. Kali ini saya akan melanjutkan cerita jalan-jalan saya di Pulau Jawa.
*
Oke, nyebrang selat Sunda sampe di pinggiran Pulau Jawa. Pertama, berbagi pengalaman selama di DKI Jakarta. Pertama kali saya datang ke ibu kota negara pada awal tahun 2008 (pada saat study tour kelas 3 SMAN 13 Palembang). Hingga saat ini belum banyak tempat yang saya kunjungi di salah satu wilayah khusus yang ada di Pulau Jawa ini. Karena sampai sekarang kebiasaan hanya singgah di bandaranya atau numpang transit saja. Pada saat study tour, saya hanya dapat mengunjungi dua tempat di kota orang Betawi ini. Yang pertama adalah Pusat Perbelanjaan Mangga Dua. Tak banyak yang dapat saya lakukan di Pusat Perbelanjaan tersebut karena pada dasarnya saya bukan seorang shopaholic.
Setelah puas berbelanja, rute study tour saya menuju ke Dunia Fantasi Ancol. Di arena bermain itu saya mencoba macam-macam permainan yang tersedia di sana. Namun ada beberapa permainan yang tidak sempat saya coba karena sedang diperbaiki, terlalu ramai pengunjung dan waktu yang sangat terbatas. Namun setidaknya saya sudah pernah menginjakkan kaki saya di ibu kota negara Republik Indonesia yang tercinta ini.
*
Kali pertama ke Bandung juga pada saat study tour pada tahun yang sama dengan kali pertama ke Jakarta. Kala itu saya berkesempatan ke daerah Cibaduyut dan Cihampelas Walk atau yang biasa disingkat Ci-Walk. Tak banyak juga yang dapat saya lakukan di kedua tempat tersebut. Hanya berjalan menikmati daerah sekitar dan memperhatikan keramaian yang ada di tempat itu.
Alhamdulillah tahun 2013 saya bisa kembali ke provinsi Jawa Barat tersebut. Jika tahun 2008 saya ditemani oleh teman-teman seangkatan. Kali ini saya kembali bersama suami dan putri saya. Kami sengaja merencanakan ke daerah sejuk itu dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan teman sekantor di Jambi (Aneu Rahmah Rahayu, Garut). Menggunakan maskapai Indonesia Air, kami terbang dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang langsung ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung.
Waktu itu kami mengambil jadwal penerbangan langsung pada sore hari. Dan kami pun berhasil keluar dari Bandara pada saat maghrib. Kami pun langsung ke hotel untuk beristirahat.
Keesokan harinya kami berangkat menuju kota Garut. Perjalanan panjang yang tak terlupakan pun kami alami. Waktu tempuh perjalanan pun menjadi di atas normal dikarenakan banjir merendam daerah sekitar Jawa Barat dan kemacetan yang terjadi akibat libur akhir pekan. Kami pun tiba di kota yang terkenal dengan dodolnya itu lepas tengah hari. Ramah tamah pun dilakukan hingga menjelang ashar. Lalu kami pun pamit.
Kami tiba di Bandung pada saat bulan menampakkan wajahnya. Kami pun beristirahat.
Esoknya kami mengagendakan untuk jalan-jalan keliling kota Bandung. Kami menyempatkan untuk ke kebun stroberi, memetik beberapa buahnya dan berfoto ria. Kebetulan sekali kebun stroberi yang kami kunjungi terdapat lintasan kudanya. Jadilah Yesha dan bapaknya mencoba menunggang kuda dengan dipandu oleh sang ahli kuda. Sayang sungguh sayang saya tidak mendapat kesempatan untuk berkuda karena Yesha merasa tidak nyaman selama berkuda.
Berjalan sedikit dari kebun stroberi, ada daerah penghasil tahu. Tahunya sungguh lembut dan rasanya pun sangat nikmat. Kami pun membeli beberapa untuk dimakan selama perjalanan.
Selepas dari kebun stroberi kami melanjutkan perjalanan ke Kampoeng Gajah. Tak banyak yang dapat kami lakukan di sini karena tempatnya yang tidak sesuai dengan perkiraan kami. Terdapat banyak wahana permainan yang tidak dapat diikuti oleh Yesha yang pada saat itu masih berumur sekitar dua tahun. Jadilah kami kembali berfoto-foto ria dan membeli kaos keluarga produksi Gurita.
*
Berlanjut ke tengah Pulau Jawa, saat ini setiap tahun saya mengunjungi ibukota provinsi Jawa Tengah ini yaitu kota Semarang. Di sana terdapat banyak keluarga suami saya. Dan tujuan utama saya ke kota ini bukan untuk jalan-jalan tapi lebih ke arah silaturahim. Tapi setidaknya saya sudah melewati Simpang Lima yang merupakan daerah yang menjadi khas kota Semarang.
Untuk menuju ke ibukota provinsi Jateng ini, saya biasa melewati kabupaten Magelang. Di sini tinggal saudara suami. Saya juga tidak pernah lama di daerah sejuk ini, kami terbiasa singgah sebentar lalu langsung meluncur ke Semarang.
*
Masih di bagian tengah dari Pulau Jawa, yaitu satu lagi wilayah khusus tidak lain adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pertama kali ke kota Gudeg ini masih pada rute yang sama saat study tour kelas 3 SMA. Saya dan teman-teman datang ke sini untuk mengagumi salah satu keajaiban dunia yang ada di negara Indonesia yaitu Candi Borobudur.
Saya dengan semangat menggebu menapaki setiap sudut Candi ini. Saya dengan senang hati mendaki bangunan bersejarah ini.
Setelah puas menikmati pemandangan sekitar Candi, saya dan teman-teman juga diperkenalkan dengan jalan yang katanya adalah saksi sejarah perkembangan kota Yogyakarta yaitu Jalan Malioboro.
Saya pun sempat sedikit berwisata belanja di daerah jalan tersebut, tepatnya di Pasar Beringharjo.
Saat ini setiap tahun saya sempatkan ke daerah yang juga terkenal dengan Bakpianya ini. Baik untuk silaturahim maupun untuk sembari menikmati kota pelajar ini.
*
Tiba di ujung pulau Jawa, saya pernah menginjakkan kaki di provinsi Jawa Timur. Provinsi dengan ibukota Surabaya ini meninggalkan kesan tersendiri bagi saya. Untuk pertama kalinya saya berkeliling daerah tidak bersama suami.
Pada saat itu suami sedang melaksanakan dinas di kota yang terkenal dengan ikon patung buaya dan hiu itu. Selagi suami sedang serius dengan tugas negaranya, saya dan Yesha bersenang-senang menikmati daerah sekitar kota lapis legit ini.
Saya diajak berkeliling kebun binatang berskala internasional yang terletak di Kota Batu, sebelah barat Kota Malang. Kebun binatang ini menampilkan berbagai jenis fauna dari mulai satwa yang sering saya lihat hingga yang baru saya lihat pada saat itu. Lingkungan kebun binatang yang sangat terorganisir pun membuat saya lupa waktu ketika berada di sana. Fasilitas yang sangat memadai pun membuat saya semakin hanyut dalam suasana terkagum-kagum. Subhanallah, tak henti-hentinya kata itu muncul ketika saya menyaksikan keindahan BumiNya.
Keesokan harinya saya lanjut melancong ke Pulau Madura sedangkan suami saya masih tetap fokus pada tugasnya. Untuk menyebrang Pulau yang terkenal dengan bebek Sinjay-nya ini saya melewati sebuah hasil karya intelektual manusia atas izin Allah swt yaitu Jembatan Suramadu yang menghubungkan kota Surabaya dan Pulau Madura.
*
Sekarang, cek lagi provinsi di Pulau Jawa :
1. Banten
2. DKI Jakarta
3. Jawa Barat
4. Jawa Tengah
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
Okay, just one more to go for Java Island. But the other Island is still waiting for. In syaa Allah I'm going to visit another cities on another opportunities. Aamiin.
No comments:
Post a Comment