Ketika anak malas makan, apa yang dilontarkan orang tua? Untuk pertama kali, kebanyakan orang tua akan memberikan nasihat. "Makanlah, Nak. Nanti sakit". Namun, untuk kesekian kali, mungkin karena terlalu lelah membujuk, beberapa orang tua akan berbelok jalan dengan mengatakan "Ayo makan, nanti digigit laba-laba". Dengan kata lain, orang tua akan memberikan 'momok' kepada anak agar keinginan orang tua terpenuhi. "Yang penting anak mau makan", ucapnya dalam hati.
Kebiasaan memberikan 'momok' kepada anak tentulah tidak baik. Beberapa orang tua mungkin akan berkilah, "Kalo gak ditakut-takuti, anak gak mau makan" atau "Anak gak mau nurut kalo gak ditakut-takuti".
Sebetulnya memberikan penjelasan adalah langkah yang paling tepat. Namun, langkah ini memang membutuhkan waktu. Beberapa orang tua mungkin ingin mendapatkan hasil instan sehingga menggunakan cara menakut-nakuti agar anak menurut.
Saya dan suami berkomitmen sejak anak kami lahir, bahwa anak patut mendapatkan penjelasan atas segala sesuatu. Beberapa kejadian yang kami temui sedikit memutar otak kami demi memberikan penjelasan yang mudah dimengerti bagi anak. Namun, hal tersebut tidak memadamkan semangat kami untuk tetap mengobarkan api penjelasan kepada anak.
Contoh kasus 1 :
Adakalanya ketika nafsu makan Yesha menurun, kami pun membujuk Yesha agar makan. Dengan memberikan penjelasan, jika dia tidak makan maka dia bisa sakit. Kami tidak mau Yesha sakit. Jika Yesha sakit, kemungkinan besar Yesha tidak bisa beraktivitas seperti yang dia inginkan. Alhasil, Yesha pun mau makan.
Contoh kasus 2 :
Beberapa waktu lalu Yesha mengeluh bahwa giginya sakit. Kami pun mengecek giginya dan tampak tanda-tanda lubang. Kami mengajak Yesha ke dokter. Yesha sempat khawatir seandainya giginya dicabut. Namun, kami (lagi-lagi) memberikan penjelasan bahwa gigi Yesha tidak akan langsung dicabut. Dokter gigi akan memeriksa terlebih dahulu gigi Yesha. Dan menurut penglihatan kami, gigi Yesha hanya akan ditambal. Penjelasan yang detail dan dapat diterima anak akan sangat membantu anak pada tahap berikutnya.
Setibanya di Rumah Sakit, sebelum Yesha diperiksa, Dokter memberikan penjelasan tentang fungsi alat yang digunakannya untuk memeriksa gigi Yesha. Penjelasan yang detail dari dokter pun memberikan ketenangan bagi Yesha dalam menghadapi pemeriksaan.
Meskipun mulut kecilnya dipenuhi benda-benda asing yang sebelumnya belum pernah ia jumpai, Yesha tetap mantap pada posisi pemeriksaan hingga selesai tindakan.
Setelah memberikan penjelasan secara rinci pada anak, kami terbiasa memberikan pujian terhadap setiap keberhasilan yang dia lakukan. Semua ini dilakukan agar dia kembali termotivasi untuk mengulang kebaikan yang dia lakukan.
No comments:
Post a Comment