1. Membersihkan mulut dengan bersiwak sebelum membaca Al Qur'an.
Dengan tujuan agar ketika membaca Al-Quran, mulut terasa segar dan wangi dan membaca pun dapat dilakukan enak dan tenang.
2. Mensucikan diri dengan wudhu terlebih dahulu
Berwudhu sebelum menyentuh dan membaca Al-Quran merupakan perilaku
penting agar diri ini dalam keadaan suci terhindar dari hadas kecil
maupun hadas besar. Karena Al-Quran merupakan Kitab suci yang harus
dijaga kebersihan dan kesuciannya, seperti yang dikatakan oleh shahih
Imam Haromain berkata ” Orang yang membaca Al-Quran dalam keadaan najis,
dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, namun dia telah
meninggalkan sesuatu yang utama”.(At-Tibyan, hal. 58-59)
3. Membaca Al Qur'an di tempat yang bersih seperti masjid, dsb.
4. Menghadap kiblat.
5. Membaca ta'awudz (A'udzu billahi minas-syaithonirrajiim)
ketika mulai membaca Al Qur'an.
Dalam firman Allah SWT yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca
Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan)
syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
6. Membaca basmalah (Bismillahirrahmaanirrahiim) di permulaan tiap surat kecuali surat At Taubah.
7. Khusyu' dan teliti pada setiap ayat yang dibaca.
Firman Allah Ta'ala: (Apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an
ataukah hati mereka terkunci)
( Surat Muhammad: ayat 24 )
Firman Allah Ta'ala: (Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya ....)
( Surat Shaad: ayat 29 )
8. Memperindah, melagukan dan memerdukan suara dalam membaca Al Qur'an.
Firman Allah Ta'ala: (.....dan bacalah Al Qur'an itu dengan
perlahan-lahan)
( Surat Al Muzzammil: ayat 4 )
Dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah saw. bersabda,"Bukan dari golongan kita orang-orang yang tidak memperindah suaranya ketika membaca Al Qur'an."
( Riwayat Bukhari )
Dari Abu Hurairah ra. juga, bahawa beliau berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Allah tidak mengizinkan sesuatu seperti yang Dia izinkan kepada seorang nabi yang bagus suaranya, di mana beliau melagukan Al Qur'an dengan keras."
( Riwayat Bukhari & Muslim )
9. Pelan dan tidak tergesa-gesa dalam membaca Al Qur'an.
Dari Abi Wail dari Abdullah berkata: Pada waktu pagi kami pergi kepada Abdullah, dia berkata; Seseorang telah berkata: "Aku telah membaca satu mufasshal (seperempat Al Qur'an) tadi malam", Abdullah berkata: "Secepat itukah seperti orang membaca syair?, sesungguhnya aku mendengar bacaan dan aku menghafal beberapa pasang ayat yang dibaca Rasulullah saw. yaitu sebanyak delapan belas dari mufasshal dan ada dua dari Alif Laam Haa Miim."
( Riwayat Bukhari )
10. Memperhatikan bacaan (yang panjang dipanjangkan dan yang pendek dipendekkan).
Dari Qatadah ra. berkata; Aku bertanya kepada Anas bin Malik ra. tentang bacaan Rasulullah saw. Anas menjawab: Beliau memanjangkan yang panjang (Mad)."
Pada riwayat lain: Anas membaca 'Bismillaahirrahmaanirrahiim' dia memanjangkan 'Bismillaah', dan memanjangkan 'ar-rahmaan' dan memanjangkan 'ar-rahiim' Dari Ummu Salamah ra. bahwa dia menggambarkan bacaan Rasulullah saw. seperti membaca sambil menafsirkan; satu huruf, satu huruf.
(Riwayat Abu Daud, Tirmizi, Nasai'e. Tirmizi berkata: hadits ini hasan
sahih)
Allah berfirman: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil.” (QS Al-Muzzammil 73:4)
11. Berhenti untuk berdoa ketika membaca ayat rahmat dan ayat azab.
Dari Huzaifah ra. ia berkata; Pada suatu malam aku shalat bersama Nabi Muhammad saw., beliau membaca surat Al Baqarah kemudian An Nisaa' kemudian Ali 'Imran. Beliau membaca perlahan-lahan, apabila sampai pada ayat tasbih beliau bertasbih, dan apabila sampai pada ayat permohonan beliau memohon, dan apabila sampai pada ayat ta'awudz (mohon perlindungan) beliau mohon perlindungan.
( Riwayat Muslim )
12. Menangis, sedih dan terharu ketika membaca Al Qur'an.
Allah berfirman: (Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui(dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata, "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an dan kenabian Muhammad saw.)
( surah Al Maidah - ayat 83 )
Allah Ta'ala berfirman:(Katakanlah, "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur sambil bersujud),(dan mereka berkata: "Maha suci Tuhan kami;sesungguhnya janji
Tuhan kami pasti dipenuhi")
(Dan mereka menyungkur sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk)
( Surat Al Israa': ayat 107 - 109 )
13. Sujud tilawah, bila bertemu ayat sajdah.
Disahkan dari Umar ra. bahawa ia membaca surat An Nahl di atas mimbar pada hari Jum'at sampai ketika membaca ayat sujud beliau turun dan sujud, begitu juga orang-orang yang lain ikut sujud bersama beliau. Dan ketika datang Jum'at berikutnya ia membaca surat tersebut dan ketika sampai pada ayat sujud ia berkata,"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kita melalui ayat sujud
barangsiapa yang sujud, maka ia telah mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak sujud, maka tiada dosa baginya." dan Umar ra. tidak sujud.
( Riwayat Bukhari )
14. Suara tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan.
Allah berfirman: (....dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya)
( surah Al Isra' - ayat 110 )
Dari 'Uqbah bin Amir ra. berakata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang membaca Al Qur'an dengan suara keras seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan dan orang yang membaca Al Qur'an secara perlahan seperti orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.
( Riawayat Abu Daud dan Tirmizi dan An Nasa'i )
( Tirmizi berkata: Hadis ini hasan )
15. Menghindari tawa, canda dan bicara saat membaca.
Allah berfirman: (Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat)
( Surah Al A'raaf - ayat 204 )
Janganlah memutuskan bacaan Al-Quran sembarangan hanya karena hendak
berbicara dengan orang lain atau memenuhi hajat yang tidak mendesak.
Tetapi hentikanlah bacaan sampai pada batas ayat yang sempurna dan tidak
termasuk sebagai waqaf qabih.
16. Apabila Al Qur'an sudah dibacakan dengan bacaan (qiraat) tertentu, maka etisnya supaya megikuti bacaan tersebut selama masih dalam satu majlis.
17. Membaca menurut tertib mushaf.
Para ulama berkata:
“Pendapat yang lebih terpilih adalah membaca menurut tertib Mushaf, maka
dia baca Al-Fatihah, kemudian Al-Baqarah, kemudian Ali Imran, dan
seterusnya. Kecuali sesuatu yang telah ditentukan dalam syarak yang
merupakan pengecualian, seperti sembahyang Hari Raya, shalat dhuha dan
lainnya.
18. Memperbanyak membaca Al Qur'an dan mengkhatamkannya (menamatkannya).
Dari Abdullah bin 'Amr berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al Qur'an dalam waktu satu bulan", Aku menjawab, "Saya mampu," Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah ia dalam waktu sepuluh hari", Aku menjawab, "Saya mampu." Rasulullah saw. bersabda lagi, "Bacalah ia dalam waktu tujuh hari dan jangan lebih dari itu."
( Riwayat Bukhari dan Muslim )
Rasulullah SAW dalam sabda mengatakan “Siapa saja yang membaca Al-Quran
sampai selesai (Khatam) kurang dari 3 hari, berarti dia tidak memahami”.
(HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)