Awalnya menjadi seorang staf administrasi di
bagian teknik merupakan pekerjaan yang sulit. Banyak orang berpikir bahwa saya
mempunyai latar belakang teknik. Namun kenyataannya tidak. Sering kali orang
menanyakan hal-hal teknis yang membingungkan saya. Lalu, akhirnya ditutup
dengan penjelasan bahwa saya hanya menempuh pendidikan administrasi.
Menjadi seorang staf administrasi menjadi
semakin mudah ketika saya memperoleh atasan baru di tahun 2015. Atasan baru ini
memberikan tugas yang sesuai dengan kompetensi mendasar saya, yaitu
administrasi. Saya sangat menikmati pekerjaan saya, meskipun dalam sehari saya
diminta menyelesaikan puluhan surat. Mulai dari membuat konsep surat, meminta
paraf, memberi nomor hingga mendistribusikan surat. Semua proses panjang terasa
menyenangkan.
Setiap pagi saya semangat untuk berangkat ke
kantor, menanti tugas administrasi dan pulang dengan perasaan puas atas
pekerjaan saya hari itu.
Motivasi bekerja saya semakin meningkat
ketika atasan saya memberikan nilai tinggi atas hasil kerja saya. Penilaian
hasil kerja saya sangat baik di mata atasan saya, sehingga saya harus terus
memberikan hasil kerja yang baik pula. Rasa kagum saya muncul ketika saya
menyaksikan pembagian pekerjaan yang diberikan oleh atasan saya. Beliau
memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan bawahannya untuk mencapai
target.
Saya semakin terpukau dengan atasan saya
ketika dia memaklumi semua keterlambatan dan ketidakhadiran bawahannya. Ada
sebagian atasan yang akan bermuka masam ketika kita meminta izin terlambat
maupun tidak hadir. Namun, hal itu tidak berlaku bagi atasan saya ini. Dia
sangat memaklumi segala hambatan bawahannya. Dan mencari solusi atas
permasalahan tersebut.
Saya terkadang terlambat bekerja karena ada
keperluan di sekolah anak. Beliau menolerir hal tersebut. Saya dipersilakan
menyelesaikan kebutuhan anak dan masuk bekerja jika telah siap.
Saya juga takjub dengan jam kerja atasan
saya. Beliau berusaha memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin. Beliau mulai
bekerja pukul 07.30 WIB, lalu selesai pukul 16.00 WIB. Beliau tidak akan
memberikan pekerjaan di atas pukul 15.30 WIB kecuali urgent. Bahkan Deputi Manajer Enjiniring & TI kala itu (Bapak
Dinda Alamsyah) mengacungi jempol atas jam kerja atasan saya ini.
Kelebihan lainnya, atasan saya dengan senang
hati memberikan cuti kepada bawahannya. Atasan saya sangat memaklumi segala
jenis cuti yang diambil oleh bawahannya. Beliau pernah berkata bahwa pegawai
memang harus mengambil cuti untuk melepaskan penat bekerja. Dengan mengambil
cuti, kita dapat menyegarkan pikiran dan kembali bekerja dengan lebih semangat.
Beliau hanya berpesan, “Pulang cuti harus siap kerja lagi ya, Win”.
Terkadang beliau juga membelikan kami makanan
ringan untuk dinikmati bersama. Mulai dari makanan asin hingga manis, mulai
dari pempek hingga donat. Kembali dari perjalanan dinas pun, beliau sering
membawakan kami oleh-oleh.
Saya sempat tercengang dengan keramahan
atasan saya pada anak-anak. Pernah saya terpaksa mengajak Yesha (anak saya) ke
kantor. Tetapi atasan saya sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran Yesha.
Beliau malah bercengkerama ramah dengan Yesha. Beliau meladeni percakapan Yesha
dengan senang hati. Bahkan beliau ikut memberikan kado ulang tahun untuk Yesha.
Tidak hanya pandai menjalin hubungan dengan
bawahannya, atasan saya juga berhubungan baik dengan Mitra Kerja PLN KITSBS.
Beliau tidak pernah mempersulit Mitra Kerja. Beliau bahkan memberikan saran
demi kelancaran pekerjaan yang dilakukan oleh Mitra Kerja. Namun bila Mitra
Kerja terbukti melakukan kesalahan, beliau tidak akan berkompromi. Beliau akan
memberlakukan hukuman sesuai prosedur yang berlaku.
Mungkin para pembaca penasaran siapakah
atasan saya ini? Beliau pernah menjabat sebagai Deputi Manajer Pemeliharaan
Pembangkit PLN KITSBS, sebagai atasan langsung saya. Saat ini beliau menjabat
sebagai Manajer Sektor Pengendalian Pembangkitan Jambi. Beliau adalah Bapak
Ardani Fikriansyah, salah satu orang yang saya kagumi di PLN.