Selalu aku yakini bahwa setiap hal yang menghampiri di kehidupan kita adalah nikmat. Bahkan sakit pun merupakan salah satu nikmatNya. Masih segar di ingatanku, satu hari sebelum libur panjang 5-8 Mei 2016, aku merasakan sesuatu yang salah pada tubuhku.
Awalnya aku curiga akan tekanan darahku yang kemungkinan kembali turun. Aku pun meminta teman untuk mengecek tensiku, namun hasilnya normal. Tubuh yang terasa lemas tetap memutar otak untuk berpikir kemungkinan apa yang salah dengan tubuhku.
Mengingat riwayatku, aku pun terpikir akan penyakit yang sudah dua kali mendatangiku yaitu typus/tifoid/tipes. Badanku yang semakin lemah pun mengirimkan sinyal bahwa sakit ini harus segera diobati. Aku pun meminta bantuan temanku kembali untuk menghubungi suamiku karena aku hampir tidak bisa berbicara akibat menahan rasa sakit.
Sembari menunggu suamiku menjemput, temanku menghidangkan air putih dan teh manis hangat untukku. Aku pun meminumnya sedikit sebelum beranjak.
Aku masih memotivasi diriku bahwa aku bisa bertahan hingga tiba di rumah sakit. Tubuh lemahku masih bisa melangkah karena papahan kuat suamiku. Aku pun mengajak suamiku untuk makan terlebih dahulu sebelum ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit aku langsung mengutarakan diagnosaku pada dokter dan memintanya segera mengetes darahku. Sambil menunggu hasil cek darah, aku sholat dengan posisi telentang di atas kasur UGD RS Bunda dan bertayamum karena hampir tidak dapat berdiri. Hasil pun keluar lima belas menit kemudian. Perkiraanku pun terbukti. Namun, aku diperbolehkan rawat jalan.
Selama perjalanan pulang ke rumah, aku tertidur. Sampai di depan rumah, aku kembali dipapah oleh suamiku hingga ke tempat tidur. Aku pun kembali beristirahat.
Selama libur panjang aku tidak melakukan apa-apa, kecuali makan, tidur dan menonton tv. Alhamdulillah keluargaku datang dan membantu suamiku mengurusi rumah.
Meskipun sakit, aku tetap merasa aku diberikan nikmat berupa kebersamaan dengan keluarga dan perhatian penuh dari suamiku. Bahkan suamiku memindahkan kasur ke ruang tamu agar aku bisa menonton tv dengan nyaman. Dia pun menemaniku sepanjang malam hingga aku tertidur. How romantic my husband is!
No comments:
Post a Comment