Alhamdulillah, tulisanku masuk ke Majalah Pointer milik PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel Edisi 15/X/2014 (plus dapet honor pertama, hihi & sekaligus terakhir dari Majalah Pointer yang gak bakal diprint-out lagi, hiks).
Berikut hasil tulisanku .........
PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumbagsel serius mendukung visi PT PLN (Persero) untuk menjadi
Perusahaan Kelas Dunia. Salah satunya dengan menerapkan sistem berbasis
Teknologi Informasi dalam pengelolaan data perusahaan, termasuk masalah surat
menyurat.
Kamis, 19 Juni 2014
Bidang SDM dan Umum KITSBS mengundang perwakilan Sektor dan sub bidang di
lingkungan KITSBS untuk pelatihan Aplikasi Manajemen Surat atau yang disingkat
dengan AMS. AMS ini akan menggantikan posisi OA (Office Automation) yang telah
dipakai oleh KITSBS setahun belakangan ini.
Pukul 09.00 WIB
pelatihan AMS dibuka oleh Bapak Budi Widi Asmoro (Manajer Bidang Enjiniring)
KITSBS sebagai bentuk kesungguhan PLN KITSBS untuk menerapkan aplikasi ini.
Setelah pembukaan, pelatihan dilanjutkan dan dipandu oleh Tim dari PLN
Distribusi Jawa Timur (Disjatim). Dengan lancar Bapak Rasid memaparkan AMS yang
telah diterapkan di Disjatim sejak beberapa tahun yang lalu. Menurut informasi
dari Bapak Rasid, AMS ini lebih compatible
menggunakan browser Mozilla Firefox karena setelah bertahun-tahun
diterapkan di Disjatim AMS tidak menemui kendala. Setelah penjelasan sekilas
tentang AMS selesai, Bapak Rasid pun mengajak para peserta untuk langsung mempraktekkan
aplikasi tersebut.
Pertama-tama Bapak
Rasid memandu peserta untuk melakukan registrasi user. Registrasi user ini
memakai username dan password email korporat. Setelah peserta
login, akan tampil beberapa data yang
perlu diisi di antaranya wilayah kerja (KITSBS atau Sektor), bidang tempat
bertugas dan jabatan pegawai saat ini. Setelah semua data diisi, pegawai yang
bersangkutan dapat mengklik tombol submit.
Jika registrasi telah dilakukan, pegawai diminta menunggu 1x24 jam untuk
mendapat verifikasi dari admin AMS. Namun biasanya proses verifikasi ini tidak
memakan waktu lama jika data yang perlu diisi tadi telah diisi secara sempurna.
Setelah diverifikasi, pegawai dinyatakan telah siap untuk menggunakan AMS ini.
Setelah memastikan
tidak ada kendala dalam proses registrasi, Bapak Rasid mengajak para peserta ke
step selanjutnya yaitu cara menginput
surat masuk. Sebelum melakukan proses input
surat masuk, sekretariat perlu menyiapkan softcopy
surat yang akan diinput dalam format PDF. Konsekuensi dari penerapan
aplikasi ini adalah harus tersedia mesin scanner
yang memadai. Tentu hal ini sebanding dengan output yang dirasakan semua pegawai dengan terealisasinya AMS ini.
Semua pegawai dapat dengan mudah mencari surat yang mereka perlukan dan mereka
dapat mencetak sendiri surat tersebut dari komputer mereka masing-masing.
Sangat menghemat waktu dan tenaga para pegawai, serta sangat efisien bagi
perusahaan dalam hal penggandaan surat.
Pelatihan ini
diramaikan dengan pertanyaan dari para peserta dan diterima dengan baik oleh
Bapak Rasid dan Tim Disjatim. Pukul 17.00 WIB pelatihan AMS ditutup.